Kata “Turahan Awu” kami ambil sebagai simbol bahwa masyarakat Desa Balerante Kecamatan Kemalang, Klaten, Jateng yang terpuruk akibat erupsi 4 November 2010, ingin bangkit kembali kendati dengan sumber daya yang sangat terbatas. Dengan keyakinan dan semangat yang gigih, tahap demi tahap kami berusaha merekonstruksi lingkungan Balerante dan sekitarnya.
Selain itu, “Turahan Awu” juga bisa diartikan bahwa kami adalah sisa kekuatan yang masih tertinggal di kampung halaman kami. Sebelumnya amat banyak saudara yang datang ke Balerante dan sekitarnya untuk memberikan berbagai bantuan dengan tulus. Sehubungan selesainya masa tanggap darurat dan karena berbagai kesibukan masing-masing, saudara-saudara kami pun berangsur meninggalkan kawasan erupsi untuk kembali pada rutinitas mereka. Untuk itu kami warga Balerante mengucapkan terimakasih yang tak terhingga. Kami mohon doa, semoga kekuatan yang masih tersisa ini bisa terus menjaga semangat untuk membangun Balerante dan sekitarnya yang luluhlantak. Kami tetap berharap saudara-saudara akan datang kembali ke Balerante untuk melihat hasil bantuan yang telah saudara berikan, bahwa kami masyarakat Balerante dan sekitarnya kini bisa hidup nyaman bersama “ancaman” (erupsi) Gunung Merapi.
Selain itu, kami tandaskan pula, bahwa seluruh kegiatan yang kami lakukan tanpa tendensi dan pamrih apapun, murni untuk ikut serta membantu pemerintah dalam membangun kembali Balerante.
Selain itu, “Turahan Awu” juga bisa diartikan bahwa kami adalah sisa kekuatan yang masih tertinggal di kampung halaman kami. Sebelumnya amat banyak saudara yang datang ke Balerante dan sekitarnya untuk memberikan berbagai bantuan dengan tulus. Sehubungan selesainya masa tanggap darurat dan karena berbagai kesibukan masing-masing, saudara-saudara kami pun berangsur meninggalkan kawasan erupsi untuk kembali pada rutinitas mereka. Untuk itu kami warga Balerante mengucapkan terimakasih yang tak terhingga. Kami mohon doa, semoga kekuatan yang masih tersisa ini bisa terus menjaga semangat untuk membangun Balerante dan sekitarnya yang luluhlantak. Kami tetap berharap saudara-saudara akan datang kembali ke Balerante untuk melihat hasil bantuan yang telah saudara berikan, bahwa kami masyarakat Balerante dan sekitarnya kini bisa hidup nyaman bersama “ancaman” (erupsi) Gunung Merapi.
Selain itu, kami tandaskan pula, bahwa seluruh kegiatan yang kami lakukan tanpa tendensi dan pamrih apapun, murni untuk ikut serta membantu pemerintah dalam membangun kembali Balerante.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar